spread your wings and fly away

Wednesday, May 6, 2020

Hijrahku

Usiaku sekarang 25 Tahun. Dan ini perjalanan hijrahku.

Sempat terbersit dibenakku bahwa hijrah itu tidak ada kaitannya sama sekali denganku. Stigma negatif, gejolak emosi, kefanaan dunia. Aku berpikir, semua itu kebahagiaanku. Selama 24 tahun aku hidup, aku selalu berpikir bahwa lebih dekat dengan Tuhan bukan suatu hal yang penting. Malah, aku menikmati hidup dengan kondisi yang mengambang. Tidak baik dan juga tidak buruk. berdiri sendiri tanpa ada kepercayaan yang mengikat hidupku. Aku lulusan SD Islam. Keluargaku muslim yang taat. Tapi semua itu bukan berarti aku juga adalah bagian darinya.

Namun.. kamu tidak pernah tau apa yang akan terjadi dihidupmu. setelah 24 tahun berkelana mencari arti hidup, diusia yang waktu itu hampir menuju 25 tahun, hatiku terketuk. Ada suatu hal yang menyeruak dihati. Tuhan memintaku untuk menjadi lebih baik. Lewat seseorang yang berani menyatakan pendapatnya dan tidak pernah lelah mengucapkan kata yang membuatku menanamkan pikiran-pikiran itu. Meski sebelumnya kami pernah berbuat salah, namun Ia penting dalam perjalanan ini. Perjalanan mendekatkan diri kepada Tuhanku.

Mungkin kamu bisa sebut itu cinta. Ketika kamu perlahan-lahan berjalan mengikutinya, menuju sesuatu yang baik. Maka dirimu tidak menolak sebuah kebaikan dan yang kamu rasa akan merubah caramu memandang hidup. Dia mengawalinya dengan senyuman, walau terkadang juga membuatku menikan setitik air mata. Dia membuatku belajar tentang banyak hal, mengajakku menjadi orang yang jauh lebih baik dari sebelumnya. menggenggamku sampai aku bisa berjalan dengan tangguh lagi setelah kesakitan dan terpaan badai yang begitu parah.

Aku percaya Tuhan punya takdir yang jauh lebih baik dari ini. membawaku kembali ke jalan yang benar adalah sesuatu yang besar. yang bahkan orang tuaku tidak dapat membuatku kembali. Tidak ada sedikitpun keraguan untukku saat aku memutuskan untuk hijrah. Tanpa aku menyadari, segala perjalanan itu ternyata persiapan, tiba-tiba saja aku siap. Bahkan hari pertama aku memutuskan untuk hijrah, aku tidak punya spare kerudung, aku tidak banyak baju tertutup. temanku yang meminjamkan awalnya. lalu perjalanan hari itu dimulai berbeda.

Ternyata keputusan itu tidaklah buruk. aku merasa lebih nyaman dan aman. seperti terjaga oleh malaikat-malaikat baik disekitarku. merasa bahwa hidup ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Menjalani hari dengan lebih banyak senyum. dapat mengontrol seluruh emosi dalam diri.

Hal ini sempat membuat semua orang terkejut. tentunya. aku ini 'jenis perempuan' yang tidak akan memilih hijrah. namun, lihat aku. datang dengan busana yang 180 derajat berbeda dari biasanya. yang sebelumnya selalu menggunakan baju terbuka, sekarang full tertutup dengan tujuan mendapatkan kesempatan surga yang mungkin saat ini aku masih merangkak menuju kesana.

yang terpenting dari semua itu adalah support dari orang-orang di sekitarku. yang memberikan doa supaya aku istiqomah. mendoakan segala kebaikan yang ada di dunia. agar semesta mendukung segala keputusan baik yang ada dihidupku. support ini yang akan membuatku jauh lebih kuat dari sebelumnya.

Terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang membawaku kembali kepada Tuhanku. Membuat jalan hijrah ini lebih mudah. karena hijrah ini membahagiakanku. atas segala kesakitan yang ada di dunia, hijrah ini menyembuhkanku.


Love,

Tasya